BTC: 3B74XpJ12oucMsEgxVbZqwYd6XPgGs8GXt / ETH: 0xae7d573142e3b918cc9d2b0bf35a5f9cb35619e3

Tuesday 1 December 2020

Manusia dan Penderitaan

BRIAN RIAN REHAN

NPM: 50420296

Kelas: 1IA13

6. Manusia dan Penderitaan 

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga
menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan. 

B. Hubungan Manusia dan Penderitaan 

Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat. 

C. Cara Manusia Menghadapi Penderitaan

Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

1. Siksaan
Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
a. Kebimbangan
b. Kesepian
c. Ketakutan 

penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
1. Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
2. Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
3. Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
4. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
5. Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. 

2. Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. 

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :

1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial. 

D. Sebab-Sebab Terjadi Penderitaan

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan. 

E. Pengaruh Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup. 

KAITAN MANUSIA DAN PENDERITAAN

Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaiaman seseorang menyikapi penderitaan tersebut. 

CONTOH KASUS

YOGYAKARTA - Nasib malang menimpa Reni Kumalasari (14), warga Dusun Nglarang, Desa Triharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dengan usia belasan dan masih duduk di kelas 1 SMP Muhammadiyah, ia harus berjuang sendiri karena orangtuanya sudah meninggal sejak dirinya masih duduk di kelas 1 SD. Dan saat ini ia menjadi anak yatim piatu dan harus berjuang untuk hidup dan melawan penyakit TBC serta anemia. 

Saat ditemui dirumah sederhana milik saudaranya, Reni yang mengenakan baju ungu tampak sedih dan sesekali menerawang jauh. Tante dari Reni, Suprapti, mengatakan bahwa waktu kedua orangtuanya meninggal dunia, ada keluarga yang bersedia mengadopsi bocah cantik ini. Dia pun tinggal bersama keluarga tersebut di Kecamatan Srandakan. 

Namun, keceriaan Reni kecil tak bertahan lama, setelah satu tahun dirinya dikembalikan ke keluarga orangtuanya di Dusun Nglarang. 

"Keluarga yang mengadopsi kerepotan karena harus mengurusi anaknya sendiri yang mengalami keterbelakangan mental," katanya saat ditemui di Dusun Nglarang, Rabu (29/3/2017). 

Karena memang keluarga kurang mampu, atas dasar saran dari tetangga dan guru Reni dimasukkan ke panti asuhan di kota Bantul. Hal ini dilakukan agar masa depannya bisa lebih terjamin dan sekolahnya bisa berjalan maksimal.Dengan perasaan sedih, keluarga pun memasukkan Reni ke panti asuhan yang kebetulan memang ada sekolah dari SD hingga jenjang SMP. Reni pun tumbuh dewasa, tak ada perubahan yang berarti 

No comments:

Post a Comment